Refleksi Pergulatan Yakub di Tempat Penyeberangan Sungai Yabok dalam Kejadian 32:22–32 Terhadap Kehidupan Beribadah Umat Kristen

Davin Giovanni Sitompul

Abstract


Many Christians have thoughts that the meaning of worship as going to church every Sunday and singing to God accompanied with music, dancing, clapping, and cheering. In fact, the true meaning of worship is how we humans worship our God with sincere, pure and honest heart. And the purpose itself is to honor God and makes Him contented. There's a relationship between God and humans in worship. Relationship between God and humans is clearly seen in Genesis 32:22-32 about the story of Jacob at the ford of the Jabbok river. Therefore, the researcher connects the story of Jacob in Genesis 32:22-32 with the worship life of Christians today. There is also a research method that researcher use which is qualitative research whichever the literature study. Jacob's reflection story at the ford of the Jabbok river in Genesis 32:22-32 for Christian worship life explains that Christian worship must have an element as regards forgiveness of sins and be active-participative.

 

Abstrak

Banyak umat kristiani yang memiliki pengertian ibadah sebagai datang ke gereja setiap hari Minggu dan bernyanyi bagi Tuhan dengan diiringi musik, tarian, tepuk tangan, dan sorak sorai. Padahal, sejatinya ibadah merupakan kegiatan manusia menyembah kepada Tuhan dengan hati yang tulus bersih dan jujur dengan tujuan untuk menghormati dan menyenangkan Tuhan. Dalam ibadah inilah terdapat unsur relasi antara Tuhan dengan manusia. Unsur relasi antara Tuhan dan manusia ini terlihat jelas dalam Kejadian 32:22-32 tentang kisah Yakub di tempat penyeberangan sungai Yabok. Oleh karena itu peneliti menghubungkan kisah Yakub dalam Kejadian 32:22-32 dengan kehidupan beribadah orang Kristen saat ini. Ada pun metode penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian kualitatif yang bersifat studi pustaka. Refleksi kisah Yakub di tempat penyeberangan sungai Yabok dalam Kejadian 32:22-32 bagi kehidupan beribadah orang Kristen menjelaskan bahwa ibadah orang Kristen harus memiliki unsur pengampunan dosa dan bersifat aktif-partisipatif.

 

Kata Kunci: Ibadah, Ibadah Kristen, Penyembahan


Keywords


Liturgy, Christian Liturgy, Worship.

Full Text:

PDF

References


Abineno, J.L.Ch. (2010). Unsur-unsur Liturgia. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2010.

Bakker, F. L. (1990). Sejarah Kerajaan Allah 1. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Boice, James Montgomery. (2011). Dasar-Dasar Iman Kristen (Foundations of the Christian Faith). Surabaya: Momentum Christian Literature.

Browning, W. R. F. (2007). Kamus Alkitab Panduan Dasar Ke Dalam Kitab-kitab, Tema, Tempat, Tokoh dan Istilah Alkitabiah. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Christimoty, Debora Nugrahenny. (2019). Teologi Ibadah dan Kualitas Penyelenggaraaan Ibadah: Sebuah Pengantar. PASCA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen 15, no. 1, 1-7.

Davis, John. J. (2014). Eksposisi Kitab Kejadian Suatu Telaah. Malang: Gandum Mas.

Delitzsch. Keil. (1936). Biblical Commentary The Old Testament Vol. 1. Edinburgh: T and T Clark 38, George Street.

Erdman, Charles R. (1950). The Book of Genesis. Michigan: Fleming H, Revell Company.

Hadi, S. (1995). Metodologi Research Jilid 3. Yogyakarta: Andi Offset.

Ichwan Juswantori. (2010). Ibadah dan Hidup Rukun Dalam Keluarga dan Bertetangga, dalam Calvinis Aktual Seri Kajian Teologi. Jakarta: KPT GKI SW Jabar.

Kaiser, Walter C. (2000). Teologi Perjanjian Lama. Malang: Gandum Mas.

Kristanto, Billy. (2020). Calvin dan Potensi Pemikirannya bagi Ibadah Kristen. Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan 19, no. 2, 119-134.

Lasor, W. S., Hubbard, D. A., Bush, F. W. (2013). Pengantar Perjanjian Lama 1: Taurat dan Sejarah. Jakarta: BPK Gunung Mulis.

Longman, Tremper, Garland, David E. (2008). Genesis-Leviticus, Revised: The Expositor's Bible Commentary. New York: Harper Collins.

McGrath, Alister E. (1999). Sejarah Pemikiran Zaman Reformasi. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Nancy L. deClaisse-Walford. (2014). Genesis 32:22-32: “A Lonely Struggle And An Undeserved Blessing”. United State: ATLA Serials.

Ryrie, Charles C. (1993). Theologi Dasar 2. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Sabdono, Erastus. (2014). Menemukan Kekristenan yang Hilang. Jakarta: Rehobot Literature.

Sabdono, Erastus. (2019). Transformasi Pikiran Pembaharuan Pikiran Dalam Hidup Orang Percaya. Jakarta: Rehobot Literature.

Situmorang, Jonar. (2016). Ekklesiologi. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Smith, R. Payne. (1903). Genesis. Oxford: Clarendon.

Tampubolon, Yohanes Hasiholan, Aeron Frior Sihombing, Geri Gehotman Mangasake, Hafa’ Akhododo, Maria Mayda Bunge Tana, Ricky Pianto Randa, and Williams Jefferson Bill Walimena. “Analisis Perbandingan Gramatikal-Historis Bahasa Lidah Dalam 1 Korintus Dan Kisah Para Rasul,” Jurnal Teologi Berita Hidup 3, no. 2 (2021): 189–204.

Wolf, Herbert. (2004). Pengenalan Pentateukh. Malang: Gandum Mas.

Yates, Sr., Kyle M. (2014), Tafsiran Alkitab Wycliffe. Malang: Gandum Mas.




DOI: https://doi.org/10.55097/sabda.v4i1.72

DOI (PDF): https://doi.org/10.55097/sabda.v4i1.72.g73

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Sabda: Jurnal Teologi Kristen

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Sabda: Jurnal Teologi Kristen has been registered on:

  

View My Stats